
Dragon Age: Dreadwolf menjadi entri Raja Slot yang paling dinanti dalam seri RPG epik dari BioWare. Dengan kembalinya tokoh misterius Solas, sang Dread Wolf, banyak pertanyaan muncul tentang arah cerita dan konflik besar yang akan terjadi. Berdasarkan lore dari game sebelumnya, mari kita bahas prediksi cerita Dragon Age: Dreadwolf secara mendalam.
1. Solas: Dari Teman Jadi Ancaman Utama
Dalam Dragon Age: Inquisition, Solas muncul sebagai rekan seperjuangan yang tenang dan bijak. Namun di akhir DLC Trespasser, terungkap bahwa ia adalah Fen’Harel, Dread Wolf, dewa pengkhianat dalam mitologi elf. Tujuan utamanya adalah menghancurkan Veil—penghalang antara dunia nyata dan Fade—agar mengembalikan kejayaan Elvhenan. Namun hal ini berpotensi mengakibatkan kehancuran Thedas.
2. Potensi Perang Besar: Thedas vs Elvhenan?
Jika Solas benar-benar berniat menghancurkan Veil, maka seluruh dunia akan berubah. Ini bisa berarti kebangkitan ras-ras kuno, perubahan realitas, dan perang besar antara umat manusia dengan kekuatan kuno Elvhen. Konflik ini bisa menjadi inti utama cerita Dreadwolf, dengan player (Inquisitor baru?) harus memutuskan untuk mendukung atau melawan Solas.
3. Kembali ke Tevinter: Lokasi Baru yang Penuh Intrik
Tevinter Imperium hampir dipastikan menjadi setting utama game ini. Wilayah ini belum pernah dieksplorasi secara langsung dalam game utama, namun terkenal akan kekuatan sihir, politik gelap, dan perbudakan. Dengan latar ini, kita bisa berharap pada cerita penuh konspirasi, konflik internal, serta dilema moral yang rumit.
4. Keterlibatan Grey Wardens dan Blight Baru?
Banyak teori menyebutkan bahwa Grey Wardens akan kembali berperan penting. Dalam Inquisition, mereka digambarkan sedang mengalami krisis internal. Ada kemungkinan Blight baru akan muncul, atau bahkan Old Gods bangkit kembali, memperumit konflik yang sudah besar dengan Solas.
5. Para Companion Baru (dan Lama?)
Meskipun belum banyak yang dikonfirmasi, kita bisa berharap akan bertemu karakter companion baru dengan latar belakang dari Tevinter, Antiva, bahkan Nevarra. Namun beberapa wajah lama seperti Dorian Pavus (yang berasal dari Tevinter) berpeluang besar kembali dan memegang peran penting, terutama sebagai jembatan antara player dan dunia Tevinter.
6. Moralitas dan Pilihan Sulit Kembali Menjadi Fokus
Seperti game Dragon Age sebelumnya, pilihan pemain akan sangat mempengaruhi cerita. Dengan Solas sebagai karakter kompleks—seorang dewa, pengkhianat, namun juga penyelamat bagi kaum elf—akan ada pilihan yang mengaburkan batas antara benar dan salah. Apakah kamu akan membunuh teman lama demi menyelamatkan dunia, atau mendukung visinya demi masa depan kaum yang tertindas?
7. Fade, Elvhenan, dan Dunia yang Tersingkap
Dengan niat Solas menghancurkan Veil, ada kemungkinan besar kita akan menjelajahi Fade secara lebih mendalam dibanding game sebelumnya. Bahkan, kita mungkin bisa melihat bentuk asli Elvhenan sebelum kejatuhannya—dunia penuh sihir dan dewa kuno. Hal ini bisa mengungkap rahasia besar semesta Dragon Age yang selama ini hanya disebut secara samar.
8. Peran Inquisitor dan Divine Baru
Meski belum jelas apakah kita akan tetap menjadi Inquisitor lama atau karakter baru, sisa-sisa Inquisition dan Divine (pemimpin Chantry) kemungkinan besar akan terlibat. Pilihan-pilihan akhir Inquisition seperti siapa yang menjadi Divine, bisa berpengaruh pada kondisi awal politik di Dreadwolf.
Penutup: Sebuah Klimaks Epik?
Dengan semua elemen yang sudah disiapkan—konflik ideologi, dewa kuno, dunia yang runtuh, dan pilihan moral—Dragon Age: Dreadwolf tampaknya akan menjadi klimaks epik dari cerita panjang yang telah dibangun sejak Origins. Lore yang kaya memungkinkan banyak arah cerita, tapi satu hal pasti: dunia Thedas tidak akan pernah sama lagi setelahnya. – https://www.245waterst.com